Mabuk Saat Beraksi, Pelaku Pengeroyokan TNI Ungkap Alasan di Balik Kejadian

Kebayoran Baru – Polsek Metro Kebayoran Baru menangkap tersangka utama dalam kasus pengeroyokan seorang anggota TNI yang terjadi pada Rabu dini hari, 30 Oktober 2024. Tersangka, Abi Rezaldi (26), warga Jakarta, ditangkap atas tuduhan kekerasan dan membawa senjata tajam di kawasan Jalan Gandaria Tengah V, Kramat Pela.

Menurut AKP Nunu Suparmi, Kepala Unit Reskrim Polsek Metro Kebayoran Baru, insiden bermula saat korban, anggota TNI berinisial DK, sedang duduk santai di sebuah warung kopi setempat. Kejadian terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari ketika sekelompok orang mendekati korban dan menanyakan keberadaan seseorang bernama Jayadi, yang diketahui bekerja sebagai juru parkir.

Korban mengucapkan bahwa dirinya tidak sama sekali mengenali Jayadi, salah satu pelaku tiba-tiba memukul korban di bagian wajah dan leher. Situasi semakin tegang ketika lebih banyak pelaku terlibat, mengancam korban dengan senjata tajam, termasuk sebilah samurai. Beruntung, aksi tersebut berhasil dihentikan oleh petugas polisi yang sedang berpatroli di sekitar lokasi.

Pengakuan Tersangka Pengeroyokan TNI Mabuk & Tidak Sadar Alasan Kejadian

Dalam penyelidikan, Abi mengakui bahwa ia dalam keadaan mabuk saat insiden terjadi. Ia mengungkapkan bahwa tindakannya hanya mengikuti ajakan teman-temannya tanpa mengetahui alasan utama mengapa mereka mencari Jayadi. Dalam keterangannya, Abi menyebut ia hadir di lokasi karena diajak oleh rekannya, Beker, yang juga meminta Abi membawa samurai untuk menakuti korban.

Polisi Selidiki Motif Aksi Pengeroyokan

AKP Nunu Suparmi menambahkan, hingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami motif pelaku dalam mencari Jayadi. Belum jelas apakah ada motif tertentu atau jika ini hanya kesalahpahaman yang berujung pengeroyokan. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap fakta di balik insiden yang melibatkan kekerasan terhadap anggota TNI ini.